KERAJAAN MAJAPAHIT PADA
PEMERINTAHAN
HAYAM WURUK
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI MATA KULIAH
Dasar-dasar
Arkeologi
Yang
dibina oleh Drs. Slamet Sujud P.J., M.Hum
Oleh
1.
Adi
Supriyatno 130732607176
2.
Mei
Wulandhari 130732616146
3.
Muhammad
Nasrullah 130732607185
4.
Nafisatul
Farida 130732607186
5.
Novita
sari 130732616147
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Oktober 2013
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “Kerajaan Majapahit pada Pemerintahan Hayam
Wuruk “. Makalah ini dalam rangka penyusunan makalah kelompok.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen matakuliah yang telah membimbing Dasar-Dasar Arkeologi penyusun
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menambah kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga
makalah “Kerajaan Majapahit pada Pemerintahan Hayam Wuruk“ ini dapat memberikan
manfaat kepada pembaca.
Malang,08
Oktober 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan
Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu
dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Jawa,
Sumatra, Semenanjung Malaya,Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun
wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. Pada waktu itu agama
hindu budha hidup damai berdampingan. Sebelum kerajaan Majapahit berdiri
terlebih dahulu berdiri kerajaan Singosari yang didirikan oleh Ken Angrok pada
tahun 1222 M yang berpusat di Tumapel,Malang.
Pada masa kekuasaan
kerajaan Majapahit merupakan suatu masa yang paling mengesankan,karena dalam
masa ini di Indonesia terdapat suatu kerajaan besar yang disegani oleh banyak
Negara asing dan membawa keharuman nama Indonesiansampai jauh ke luar wilayah
Negara Indonesia. Namun sejarah Majapahit pada hakikatnya menerima banyak
unsur-unsur politis,kebudayaan dan social ekonomi dari kerajaan Singosari. Sumber
utama untuk menyelidiki pendirian kerajaan Majapahit adalah prasasti Butak.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
awal berdirinya kerajaan Majapahit?
2. Bagaimana
Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada?
3. Bagaimana
runtuhnya kerajaan Majapahit
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui sejarah berdirinya kerajaan Majapahit.
2. Untuk
mengetahui kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah
Mada.
3. Untuk
mengetahui sebab runtunya kerajaan Majapahit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah awal berdirinya kerajaan Majapahit
Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden
Wijaya,dia adalah menantu dari Kertanegara anak dari Dyah lembu Tal,cucu Mahisa
Campaka atau Narasinghamurti. Pada saat itu kerajaan Singhasari ditaklukan oleh
Jayakatwang dan raja Kertanegara gugur. Pada saat itu juga Wijaya ditugaska
oleh Kertanegara untuk memimpin pasukan Singhasari melawan pasuka kadiri yang
datang dari sebelah utara. Awalnya pasukan Wijaya ini mampu mengalahkan pasuka
dari Kadiri,namun lambat laun pasukan Wijaya banyak yang mengundurkan diri. Dan
pada saat itulah Wijaya dikejar oleh pasukan Jayakatwang hingga dia melarikan
diri didesa Kudadu,Madura.
Pada saat pelariannya ke Madura
Wijaya meminta perlindungan kepada Bupati Arya Wiraraja. Berkat bantuan Arya
Wiraraja Wijaya dapat kepercayaan dari Jayakatwang,dan diberikan sebuah hutan
yang bernama hutan Terik untuk dibangun sebuah desa. Alasan wijaya meminta
tempat tersebut adalah untuk sebuah benteng pertahanan terdepan dalam
menghadapi musuh yang menyerang melalui sungai brantas. Permintaan Wijaya
tersebut dikabulkan oleh Jayakatwang. Setelah itu Wijaya merubah hutan Terik
tersebut menjadi sebuah desa yang diberi nama Desa Majapahit atau Wilwatikta.
Saat datang serangan dari China yang
ingin membalas dan menaklukkan Kertanegara,keadaan ini tidak disia-siakan oleh
Wijaya untuk menyerang Jayakatwang. Wijaya pada saat itu berhasil menipu
pasukan China sehingga pasukan China mau bergabung dengan Wijaya untuk
menghancurkan Jayakatwang. Jayakatwang dapat dikalahkan dan kerajaan Kadiri dan
dihancurkan oleh pasukan China. Akan tetapi bagi Wijaya kemenangan itu harus
berada dipihaknya. Akhirnya Wijaya menyerang pasukan China pada saat mereka
berpesta dalam rangka merayakan kemenangannya atas kerajaan Kadiri. Serangan
dari Wijaya membuat pasukan China kewalahan dan kalah dalam serangan tersebut.
Pasukan China banyak yang kembali kenegeri asalnya. Dengan demikian pada Tahun 1292 kerajaan Majapahit dianggap
sudah berdiri meskipun system pemerintahannya secara resmi baru berjalan pada
tahun 1293 yang ditandai dengan naik tahtanya sebagai raja pertama kerajaan
Majapahit dengan gelar Cri Kertarajasa jayawardhana. Raden
Wijaya memerintah Majapahit pada tahun 1293-1309. Raden Wijaya wafat pada tahu
1309 dan digantikan oleh putranya yang bernama Kalagamet (menurut kitab
pararaton) dengan gelar Cri Jayanegara. Jenazah
Raden Wijaya dimakamkan didua tempat yakni :
a.
Dalam bentuk Jina ( Budha ) di Antanpura.
b.
Dalam bentuk Wisnu dan Siwa diCandi Simping ( dekat
Blitar ). (Asmito,1988:106)
B.
Kerajaan
Majapahit pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk
Setelah Jayanegara wafat maka
digantikan oleh Putri Gayatri (Istri Raden Wijaya). Tetapi putri Gayatri sudah
menjadi Biksuni maka kedudukannya diwakilkan oleh putrinya Tribhuana. Kemudian
Tribhuana kawin dengan Cakradara dan mempunyai anak yang bernama Hayam Wuruk. Tribhuana
(Ratu Jayawisnu Wardhani) memerintah selama 22 tahun yang kemudian digantikan
oleh putranya yang bernama Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk dinobatkan sebagai raja
Majapahit pada tahun 1350 dengan gelar Sri
Rajasanagara pada usia 16 tahun. Dalam menjalankan tugasnya sebagai
raja,Hayam wuruk dibantu oleh Mahapati Gajah Mada. Pada tahun 1331 Gajah Mada
mengucapkan sebuah sumpah yang dikenal sebagai Sumpah Palapa. Isi dari
sumpah palapa “ Saya baru akan berhenti berpuasa makan pelapa,jikalau seluruh Nusantara
bertakluk dibawah kekuasaan Negara,jikalau gurun, seram ,tanjung, haru, pahang,
dempo, bali, sunda, palembang dan tumasik telah dikalahkan. “
(kaelan,2010:32 dalam Yamin,1960:60). Saat Hayam Wuruk menjadi raja muda Tribhuana
sebagai ibu suri ratu selalu menasehati anaknya. Dan pada usia 21 tahun Hayam
Wuruk diberi tugas oleh ibu suri untuk mencari permaisuri. Dalam menyelesaikan
tugasnya Hayam Wuruk dibantu oleh Gajah Mada. Mereka mempunyai suatu tujuan
yang sama yaitu untuk menyatukan Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit.Namun
Hayam Wuruk ingin membuktikan kepada ibu suri ratu bahwa dirinya bisa
menyelesaikan tugasnya tanpa bergantung kepada gajah Mada. Pilihan ini membawa
Hayam Wuruk sampai ke Sunda.
Pada waktu itu Raja Hayam Wuruk
bermaksud untuk mengambil putri Dyah Pitaloka untuk menjadi permaisurinya.
Setelah putri tersebut dan ayahnya bersama rombongan dari Sunda pergi ke
Majapahit,terjadi perselisihan. Gajah Mada menghendaki agar putri Sunda
dipersembahkan oleh Raja Sunda kepada Raja Majapahit sebagai tanda pengakuan
tunduknya Kerajaan Sunda terhadap Kerajaan Majapahit. Para pembesar kerajaan
Sunda tidak menyetujui terhadap permintaan Gajah Mada. Akhirnya terjadilah
peperangan antara Majapahit dengan Sunda. Dalam peperangan itu para pembesar
Sunda beserta putri Dyah Pitaloka wafat ditempat peperangan. Karena peristiwa
ini Gajah Mada dianggap telah melakukan kegagalan politik.
Setelah kejadian ini Gajah Mada
mengambil cuti untuk sementara dari tugasnya. Dewan menteri baru yang dibentuk
oleh Hayam Wuruk tidak mampu menjalankan tugas seperti Gajah Mada. Karena
keadaan tersebut,maka Raja Hayam Wuruk meminta Gajah Mada untuk kembali ke
pemerintahan.
Saat pemerintahan Hayam Wuruk dan
Gajah Mada,mereka sangat memperhatikan keadaan daerah-daerah kerajaan. Saat Pemerintahan,Raja
Hayam Wuruk sering melakukan perjalanan kedaerah-daerah. Selain itu juga sering
melakukan perjalanan kenegaraan disertai para pembesar kerajaan. salah satu
perjalanan yang pernah dilakukan adalah perjalanan ke Pajang pada tahun
1351,Daerah Lasem pada tahun 1354,daerah Pantai Selatan (Lodaya) pada tahun
1357,daerah Lamajang pada tahun 1359,daerah Tirib dan Sempur pada tahun
berikutnya. Daerah Blitar pada tahun 1361 dan daerah Simping pada tahun 1363.
Pada saat kembalinya Hayam Wuruk dari perjalanannya, ia mendengar bahwa Gajah
Mada sedang sakit. Dan pada tahun 1364 Gajah Mada meninggal. Sepeninggal Gajah
Mada Raja Hayam Wuruk kehilangan salah satu tiang utama kekuatan Majapahit.
Akhirnya Hayam Wuruk mengadakan sidang Dewan Sapta Prabu untuk memutuskan
pengganti Gajah Mada. Dan mengangkat empat orang untuk menggantikan Gajah
Mada,keempat orang tersebut adalah Aryatmaraja pu tanding menjadi
Wrddhamantri,sang arra wira mandalika pu Nala di angkat menjadi mancanagara,
dan patih Dami diangkat menjadi yuwamantri. Namun,hal itu tidak berlangsung
lama. Keempat orang Menteri tersebut digantikan oleh dua orang Menteri yaitu
Gajah Enggon dan Gajah Manguri. Akhirnya Hayam Wuruk memutuskan untuk
mengangkat Gajah Enggon sebagai Patih Hamangkubumi menggantikan posisi Gajah
Mada (I Wayan Badrika,1997:124).
Masa pemerintahan Hayam Wuruk tanpa
Patih Hamangkubumi hanya berlangsung selama tiga tahun. Kemudian pada tahun
1389 Raja Hayam Wuruk meninggal dunia dan tidak diketahui tempat pendarmaannya.
Semasa pemerintahan Hayam Wuruk ditulis kitab Nagarakertagama oleh Mpu
Prapanca. Selain itu, ditulis juga kitab Kesusasatraan lain yang ditulis oleh
Mpu Tantular,yaitu Sutasoma dan Arjunawijaya (Edhi Wurjantoro,1996:152).
C.
Penyebab
Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Selepas kemangkatan Hayam Wuruk pada
tahun 1389 M, maka pemerintahan kerajaan
pengganti selanjutnya. Penganti tahta kerajaan sesudah Hayam Wuruk adalah
Wirakramawardani yang memerintah dari tahun 1389-1429 M merupakan menantu Hayam
Wuruk. Pada pemerintahan Wirakramawardani politik kerajaan mulai merosot akibat
ketidakpuasan hati dari saudara keturunan Rajasanegara yang membawa kelemahan
kerajaan Majapahit. Perang saudara mula meletus akibat Virabumi tidak tunduk
terhadap penguasa Majapahit. Perang
tercetus, ini mengakibatkan kepincangan politik Majapahit dan menyebabkan
daerah kawasan majapahit memecahkan diri. Hal ini dibuktikan dengan pembebasan
Palembang dari kekuasaan Majapahit. Serta kemunculan Melaka pada kurun ke 15
M. Hal ini menunjukan kelemahan raja Majapahit menyebabkan banyak negeri
tidak lagi mengiktiraf kerajaan majapahit dan mencoba untuk membuat kerajaan
sendiri.
Akibat daripada perang saudara
diantara Virabumi dan Wirakramawardani menyebabkan Virabumi terbunuh pada tahun
1406 M dan kota Varabumi ditawan. Namun perang tersebut menyebebkan
kematian pegawai China. Hal ini menyebabkan hubungan dengan kerajaan
china mulai renggang, walaupun hati maharaja cina dapat diredakan dengan
meminta ganti rugi yang dibayar oleh Wikramawardani untuk menebus kematian
pegawai cina dalam perang tersebut. Namun Cina menjaga perhubunganya dengan
negeri di timur. Pada tahun 1429 M raja Wikramawardani meninggal dunia dan
pemerintahan diwariskan kepada anaknya yaitu Ratu Suhita (1429-1447 M).
Pada pemerintah Ratu Suhita terjadi
satu pemberontakan yang dipimpin oleh Bhre Daha. Ini menunjukan lemahnya
pemerintah yang mengakibatkan pemberontakan untuk mengulingkan kerajaan. Selepas
kematian Ratu Suhita pada tahun 1447 M tahta kerajaan dipegang oleh Raja
Kertavijaya yang merupakan saudara laki-laki Ratu Suhita. Ekonomi kerajaan
Majapahit semangkin lemah akibat kelemahan pemerintah Majapahit sendiri kerana,
banyak daerah yang dulunya menjadi nadi ekonomi majapahit mulai tidak
berhubungan dengan kota Majapahit seperti kalimantan timur dan pelembang.
Setelah pemerintahan Raja
Kertavijaya kerajaan Majapahit diperintah oleh Seri Radjasawardana pada tahun
1451-1453 M, namun selepas kematian tiada warisan yang memerintah kerajaan
Majapahit dan menyebabkan Majapahit tidak punya pemimpin. Dicatatkan bahwa
ketika tahun 1453-1456 M Majapahit tidak mempunyai Raja. Sehingga kemunculan
Hiang Purwawisjesa. Namun pada masa pemerintahan Hiang Purwawisjesa Majapahit
memindahkan pusat pemerintahan ke Tumapil. Hiang Purwawisjesa memerintah selama
sepuluh tahun (1465-1466).
Setelah itu kerajaan Majapahit
diperintah oleh beberapa orang raja sehingga, tiga orang raja terakhir yang
memimpin tahta kerajaan Majapahit yaitu Bera Widjaja yang berkuasa di
Majapahit yang dikenal sebagai Prabu Adipati Udara dan Prabu Maharadja
Adipati Unus. Pemerintahan pusat semankin lemah apabila ketenteraan Majapahit
mulai lumpuh kerana tidak mampu menepis serangan dari luar lagi, ini
menunjukkan betapa lemahnya raja ketika memerintah Majapahit. Perkara ini
dibuktikan semasa serangan yang dilakukan oleh demak dalam era pemerintahan
Bera Wijaya tidak mampu untuk menepis serangan tersebut yang menyebabkan kota
Majapahit di diruntuhkan.
Sehubungan dengan itu juga,
kelemahan raja-raja Majapahit yang terakhir yakni Bira Wijaya adalah tidak
mampu mengawal perairan di selat Melaka.
Pemerintah Majapahit ketika itu
jelas kelihatan runtuh dan terpaksa membuat perjanjian dengan Melaka. Perjanjian
yang di lakukan pada tahun 1518 M adalah peristiwa penting kerana terpaksa
melakukan satu perjanjian dengan Melaka. Hal ini menunjukan kemerosotan
Majapahit apabila melakukan perjanjian dengan pemerintah yang dulunya
dibewah kekuasaan Majapahit.
Sebelum Negara Majapahit lenyap di
Nusantara juga merupakan akibat serangan dari Demak. Peristiwa ini jelas
menunjukan bahwa setelah zaman keemasan era pemerintahan Hayam Wuruk maka
pemerintah kerajaan menjadi yang lemah, tidak bijaksana dalam menangani
permasalahan politik yang menyebabkan kerajaan mejapahit kehilangan kewibawaan
sehingga pemerintah terakhir sebelum dimusnahkann oleh kerajaan Demak. Akhirnya
kerajaan Majapahit jatuh dan tidak dapat dibentuk lagi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kerajaan Majapahit
berdiri pada tahu 1292 dengan raja pertama yang bernama Raden Wijaya dengan
gelar Cri Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan
Majapahit mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Hayam Wuruk
diangkat menjadi Raja pada usia 16 tahun pada tahun 1350 M dengan gelar Sri
Rajasanagara. Dalam menjalankan pemerintahannya Raja Hayam Wuruk dibantu oleh
Patih Gajah Mada. Setelah Patih Gajah Mada meninggal Raja Hayam Wuruk sulit
mencari penggantinya. Dan sejak saat ini Kerajaan Majapahit mulai mengalami
kemunduran.
Setalah masa pemerintahan Hayam Wuruk berakhir,penganti
tahta kerajaan sesudah Hayam Wuruk adalah Wirakramawardani yang memerintah dari
tahun 1389-1429 M merupakan menantu Hayam Wuruk. Pada pemerintahan
Wirakramawardani politik kerajaan mulai merosot akibat ketidakpuasan hati dari
saudara keturunan Rajasanagara yang membawa kelemahan kerajaan Majapahit.
Selain hal ini runtuhnya kerajaan Majapahit juga disebabkan oleh adanya
serangan dari kerajaan Demak. Peristiwa
ini jelas menunjukan bahwa setelah zaman keemasan era pemerintahan Hayam Wuruk
maka pemerintah kerajaan menjadi yang lemah, tidak bijaksana dalam menangani
permasalahan politik yang menyebabkan kerajaan mejapahit kehilangan kewibawaan
sehingga pemerintah terakhir sebelum dimusnahkann oleh kerajaan Demak. Akhirnya
kerajaan Majapahit jatuh dan tidak dapat dibentuk lagi.
B. SARAN
Dalam menjalankan pemerintahan hendaklah mencontoh sikap
kepemimpinan pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada yang tidak
membeda-bedakan suatu kepercayaan yang dianutnya. Mereka memerintah dengan
penuh bijaksana dan adil serta lebih mementingkan kesejahteraan rakyatnya dan
rela berkorban untuk Nusantara.
Daftar
Rujukan
Poesponegoro, M. D. & Notosusanto,
N. 1984. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta:
PN Balai Pustaka.
Badrika, I W. 1997. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Wurjantoro, E. 1996. Sejarah Nasional dan Umum 1.Jakarta:
Perum Balai Pustaka.
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Asmito. 1988. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Drake, E. 2012. Gayatri Rajapatni. Yogyakarta: Ombak.
Mashersant. Nusantaraku, (Online), (http://mashersant.wordpress.com/2009/05/18/nusantaraku/)
diakses pada tanggal 8 Oktober 2013.
Hafidz, K. 2013.
Runtuhnya Kerajaan Majapahit. (online),
(http://khalish-hafidz.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html)
diakses pada tanggal 16 Oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave Your Comment Please...